Aku Hanya Terlalu Rindu
Aku hanya terlalu rindu
Aksaraku terlalu suka mengungkitmu
Mengulik masa lalu, yang mungkin terlalu
manis untuk ku hapuskan
Kau masih terlalu abadi dalam memori
Terlalu dalam untuk hilang
Terlalu berharga untuk terlupakan
Namun mungkin pula terlalu menyakitkan
Aku selalu tersenyum, bahkan tertawa. Setiap
kali bernostalgia tentang kita dulu.
Tapi aku sering lupa, apa itu bahagia..
sampai kadang aku tertawa hingga meneteskan air mata.
Kau terlalu indah, hingga diksiku selalu
bermajaskan tentangmu
Penaku masih terlalu dahaga akan sosokmu
Sampai ia lupa ada yang selalu tercabik dari
apa yang tertuliskan
Aku terlalu rindu,
sampai luka masa lalu rasanya masih sama, Tak
ada bedanya
meski waktu telah berlalu
Aku tak pernah melupakanmu, meskipun setiap
kali berjabat pada masalalu tanganku bercucuran darah karenanya
Tapi tak apa, sosokmu masih pemeran utama
Yang kuingat, kau dulunya pernah menjadi
sumber bahagiaku
Yah... meskipun itu hanya “dulu”
Komentar
Posting Komentar