Hai 2021

 Hai, 

ini tahun 2021, akhir Mei.

Tak banyak yang berubah, tak juga ada yang baru untuk diceritakan. Hidupku seperti ini saja.

Pada tahun ini manusia di bumi mengenal istilah baru new normal. Adaptasi terhadap virus yang melanda seluruh penjuru, Covid-19. Menggunakan masker kemanapun jika berpergian, cek suhu pada beberapa pusat perbelanjaan, cuci tangan sebelum masuk toko dan jaga jarak agar saling menjaga. 

Tahun ini, bulan ke-5,

Aku sedang tidak sepenuhnya baik, ada hal yang rasanya aku mungkin takkan pernah mampu. Tapi entah rasanya aku masih optimis, meskipun realitanya jauh dari aku bisa menyesaikan ini. Aku masih baik-baik saja seperti yang terlihat, tapi setiap kali mengingat ini napasku sedikit sesak, hatiku hangat, mataku berkaca-kaca. Ingin menangis, tapi entahlah saat seperti itu aku malah ingin menertawakan diriku sekaligus. Napasku masih sesak, saat senyum berusaha tersungging dari bibirku. "Ah bodoh, kenapa ekspektasi dulu terlalu optimis, sekarang ... ah bahkan memikirikannya saja napasku tersegal-sengal.

Eitsss.... jangan mengira ini soal percintaan, masalah yang paling banyak jadi dilematis orang-orang se-usiaku. Ini lebih berat dari perasaan itu, ini tentang materi yang aku bahkan tak punya, tapi harus ku berikan pada oranglain. Berat pastinya, tapi katanya kalau ku pakai logikaku memang tak mungkin, tapi aku punya Tuhan, barangkali pada permintaanku yang terkesan memaksa ini, Tuhan masih mau berbaik hati. 

Tapi ya sudahlah, aku hanya akan menjalani ini, mengusahakan yang paling baik sebisaku. sambil berdoa semoga dan semoga aku bisa. Baik, sepertinya cukup, nanti aku malah tersedu karena makin ku tulis makin ku pikirkan. 

Tak kalah dari itu, ini juga bulan terakhir tetangga kos ku akan hengkang, mungkin nantinya akan kesepian, tapi ya belum tentu toh belum kejadian juga. oh iya, kalau suatu saat kamu sedang membaca ini, dan sedang menghawatirkan banyak hal dalam hidupmu dan itu belum terjadi, saranku jangan terlalu over thingking yaaa, sesuatu yang belum terjadi, tidak perlu kita pikirkan berlebihan. Jalani apa yang ada, lakukan yang terbaik. Semoga kita jadi orang yang selalu baik dan tidak menyerah pada apapun. 

sampai ketemu, entah kapan, mungkin tahun ini lagi atau mungkin tahun depan kalau usiaku panjang. 

MWD


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

 hai,  ini tahun 2024  baru sempat menyapa lagi. Aku memenuhi janji untuk bertemu kembali.  aku rasa tak banyak yang berubah. selain pekerjaan ku yang... ah... makin runyam.  hidupku sekarang berjalan seperti yang sebelumnya.  jangan tanya soal cinta, hubungan, atau apapun yang maksudnya  romantis itu, tentu saja masih kosong.  tapi tenang, aku baik. baik sekali. aku menikmati waktuku lebih banyak bersama teman-temanku atau berdiam diri mengisi energi. dan yang pasti aku juga bahagia, selama masih ada saldo atm ya. selebihnya aku pusing.  oh iya, ada hal lucu yang mungkin ingin ku bagikan saat ini. Jujur, pertanyaan soal kapan nikah, mana calonnya, atau lagi dekat sama siapa, ada pacar ga sih dst. akhir-akhir ini seolah jadi pembuka obrolan. basa-basi yang sebenarnya sangat-sangat tidak perlu.    lalu tiba-tiba, seorang teman menawarkan seseorang, aku menolaknya dengan sangat halus, yang sepertinya karena terlalu halus sampai tidak ...
Baca selengkapnya

Ini Tentang Ummi

Ini tentang Ummi…. Ummi… katanya cewek ga bagus ya kalau gendut? Kata ummi, aku tidak boleh lebih gendut atau lebih kurus, karena begini sudah bagus. Tapi aku merasa perlu kurus sedikit lagi ummi.. aku merasa agak gendut. Boleh ya? Tapi bagaimana bisa, setiap kali niat untuk tak makan malam. Ummi pasti kasih makanan terus. Ya sudah ku makan saja.hehheh... Oh iya… kari ayam dan martabak telur buatan ummi juga enak. Mekipun perutku sudah kenyang akibat lebaran hari itu tapi makanan dari ummi tak mungkin tak kumakan. Meski setelah makan, perasaanku jadi sedih karena ingat rumah. Ingat mamaku ummi. Tapikan ummi pernah bilang aku harus menganggap ummi seperti mamaku ya? Sejak itu aku menganggpnya demikian. Meskipun aku tidak pernah mudah menerima orang baru dihidupku, tapi dengan ummi, aku menuruti itu. Mungkin karena ini baru pertama kalinya aku tinggal sendiri, dengan sambutan baik ummi, itu menguatkan aku. Meskipun akhir-akhir ini aku suka nangis tengah malam tanpa sebab, mungk...
Baca selengkapnya

HBI

Dalam balutan kepentingan kita bertemu Dalam suasana perang kita bersua Membangun silaturahmi demi sebuah tujuan “ Tujuan bersama” katanya   Karena   waktu yang terus berlalu Dimana waktu telah menunjuk pemenangnya Dimana kepentingan sudah tidak penting lagi Dalam hati terasa gelisah Karena ada rasa yang tak biasa Entah kenapa dan bagaimana Kau telah ada didalam sana Didalam dimensi hati yang tak biasa Melahirkan sebuah ikatan aneh dan tak biasa Ikatan yang membuat estetika menjadi buta Ikatan yang membuat logika tak berdaya Beruntung masih ada etika Yang menjadi dasar dalam berperasangka Yang menjadi pembatas ketika bersama.
Baca selengkapnya